Senin, 18 April 2011

Oleh-oleh dari Banjarmasin... (2)

WISATA ROHANI, MARTAPURA
Martapura, Kota Penghasil intan, itu yang kutahu dari buku ATLAS warisan kakak. Itu pula yang membuat turis lokal maupun manca tertarik untuk berkunjung ke daerah yang dikelilingi banyak sungai ini.
Namun, selain intan tadi, kota ini ternyata juga memiliki potensi lainnya, wisata rohani. Bagi para 'peziarah wali', Martapura juga tak luput dari daftar tujuan mereka. Kalau di Jawa, orang banyak berziarah ke makam para wali songo. Maka di Martapura, makam Syekh Arsyad Al-Banjar (Astambul) dan Tuan Guru Zaini (Sekumpul), termasuk dalam salah satu menu utama bagi para peziarah.
Kami (Aku dan Umar), terlebih dahulu berziarah ke makam Syekh Arsyad al-Banjar (1122-1227 H/1710-1812 M), seorang ulama besar dari Martapura (Kalsel). Beliau juga merupakan merupakan mufti dari kerajaan Banjar.
Syaikh Arsyad
Makam beliau terletak +- 8 Km dari Kota Martapura, tepatnya di daerah Kelampaian Tengah, Kec. Astambul. Oleh karena itu beliau juga dikenal dengan sebutan Datuk Kelampaian.
....
16.30 WITA.. Kami kembali ke Sekumpul, Martapura.
Konon, sewaktu Tuan Guru Zaini atau Guru Ijai masih hidup, Tanah Sekumpul dulunya 'sepi'. Kemudian lambat laun berbondong-bondong orang mendirikan rumah, toko di daerah tsb untuk bisa tinggal di dekat beliau. Sekumpul kemudian menjadi pusat dakwah Islam di Martapura.
Saya juga baru mengenal beliau, pada akhir tahun 2007, ketika mendengar mp.3 qasidah beliau,dan juga rekaman video beliau saat bersama Habib Anis (cucu Habib Ali Al-Habsyi, muallif Simtudhurar). Suara beliau yang sangat lembut nan khudlur berpadu dengan keramahan dan senyum Habib Anis, membuat hati ini bergetar.
Siapakah mereka berdua?? kucari di internet. Ternyata mereka berdua adalah para ulama besar, namun sayang aku tak bisa berjumpa langsung dengan mereka. Baru kutahu kalau Habib Anis itu ternyata ada di Solo, dan seharusnya dari dulu saya tahu beliau!!! (Habib Anis wafat tahun 2006, saya di solo pertama kali tahun 2005, namun saya baru tahu beliau tahun 2007).
Hingga dalam sebuah angan, ingin sekali saya untuk dipertemukan mereka, meskipun dalam mimpi. Habib Anis sudah kuziarahi sebab makamnya terletak di Masjid Riyadh, Pasar Kliwon, Solo. Sedangkan Guru Ijai, nun di Pulau Kalimantan, apa aku bisa ke sana?
T.G. Zaini
Sampai akhirnya, aku dapat mendapatkan kesempatan ini... Alhamdulillah. Assalamu'alaika Yaa Guru Zaini...
.....
Keinginan yang semoga (kelak) terwujud... Assalamu'alaika Ayyuhannabiyyu Warahmatullahi Wabarakatuh... Siapa mau ikut saya? :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar