Sabtu, 25 April 2009

bila Cinta itu datang...

Jangan takut menghadapi cinta. ketahuilah, bahwa Allah yang menjadikan matahari dan memberinya cahaya. Allah yang menjadikan bunga dan memberinya wangi. Allah yang menjadikan tubuh dan memberinya nyawa. Allah pulalah yang menjadikan hati dan memberinya cinta. jika hati kau diberiNya nikmat pula dengan cinta sebagaimana hatiku, marilah kita jaga dan kita pupuk, kita pelihara supaya jangan dicabut Tuhan kembali. Cinta adalah iradat Tuhan, dikirimnya ke dunia supaya tumbuh. Kalau dia terletak di atas tanah yang lekang dan tandus, tumbuhnya akan menyiksa orang lain. kalau dia datang kepada hati yang keruh dan kepada budi yang rendah, dia akan membawa kerusakan. tetapi jika dia hinggap kepada hati yang suci, dia akan mewariskan kemuliaan, keikhlasan dan taat kepada ilahi." (HAMKA:Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck)

Rabu, 22 April 2009

Blogfest UNS 09... Part 2..

lanjut lagi,,, masih dari ajang Blogfest UNS '09, setelah istirahat makan siang,
kedua pembicara berikutnya yang tampil, mampu 'meledakkan' suasana di auditorium uns.
mereka adalah melanie soebono, seorang musisi dan ternyata seorang blogger yang lumayan
aktif nulis juga. kemudian yang terakhir ada si 'kambing jantan', Raditya Dika. penampilan melie, sapaan melanie,
yang enerjik, membuat peserta kembali bersemangat. lalu 'lawakan' dari Radit, yang mampu membikin satu jam tertawa terus.
gila! bayangin aja, seorang Radit yang berdiri di atas panggung, dan hampir satu jam ia 'mengoceh' ngalor ngidul, dan tiap ocehannya
pasti bikin kita tertawa. (gak tau tuh orang punya ilmu apa) hehe. dan akhirnya selesai juga acara sekitar jam 4 sore. sebelu pulang aku mesti
melaksanakan 'amanah' dari mbakQ untuk meminta td tgn radit n smpt poto, yah lmyn poto brg artis (yah meskipun artis gak jelas) hahaha.. ^^v

KAU


Kau penyebab demamku,
Namun karena hasratku padamu kau kumaafkan

Kau penyebab mulesku,
Tapi karena harummu kau kumaafkan

Kau penyebab ngilu gigiku,
Tapi karena manismu kau kumaafkan

Kau penyebab sekaratku,
Tapi karena kebodohanku kau kumaafkan

Kau, kau, kau…
Oh! aku benar-benar menginginkan kau,
menjadi penyembuh sakitku,
aduh! ngomong terus, jadi tambah sakit nih?! Auu :p

Selasa, 21 April 2009

Blogger UNS ada di sini..

blogger UNS conference, yang berlangsung cukup meriah, murah lagi cz gak bayar... hehe lumayan bisa ketemu temen2 blogger di UNS. dipandu MC yg 'lumayan' sexy, tapi jare kancaku kok ora???, semakin menambah 'antusias' peserta, dan yang pasti gak karena itu saja, cz para pembicaranya jg lumayan 'top', mas iman brotoseno, mas kristupa (bnr gak nulisnya) seorang fotografer handal.
lumayan bisa sarapan gratis (hehe dasar anak kost seneng yg gratis2), apalagi ini dah mendekati 'tanggal tua', awal bulan ja gak dikirim apalagi akhir bulan, jd sama aja awal n akhir bulan.

kembali ke... acara.
wis lah ra penak karo sing duwe laptop. hehe mkaci bwt sahabat danank yg telah membantuku untuk bs ttp eksis...

Senin, 20 April 2009

Endlesslove

Semua insan mendambakan cinta yang abadi.
Cinta yang tak lekang oleh zaman.
Cinta yang kelak bisa dibanggakan anak-cucu mereka.
Cinta yang dikenang banyak orang, layaknya kisah Romeo-Juliet, Laila-Majnun.

Cinta itu abadi,
Tak rusak oleh zaman, sebab hanya makhluk yang memiliki sifat rusak
Suci, yang kotor adalah nafsu yang menodai kesuciannya
Menjadi pelita, dan tidak membutakan

Sebab Cinta adalah sifat yang dimilikiNya
Sifat Pengasih, bukankah itu cinta?
Sifat Penyayang, bukankah itu cinta?
Sifat Pemberi, bukankah itu cinta?
Sifat Pemaaf, bukankah itu cinta?
Sifat Pelindung, bukankah itu cinta?

Keabadian cinta,
Sesungguhnya menggambarkan kita tentang keabadianNya
Bahwa Dia lah yang berhak memiliki keabadian untuk mencintai
Dan Dia juga yang berhak memiliki keabadian untuk dicintai

Berpikir Magis (nonkritis), Mengenai Peristiwa Musibah.

Kadang kita seringkali lupa akan jati diri kita. Ya, manusia adalah ‘makhluk’. Ia seorang hamba, namun, di sisi lain ia juga diberi ‘pangkat’ sebagai ‘khalifah’ di bumi. Sebagai makhluk, manusia memiliki sifat sebagai dzat yang tercipta dan juga memiliki tujuan mengapa ia diciptakan.
Salah satu sifat makhluk adalah ia bisa rusak, mati, dari ada menjadi tidak ada, dan sebagainya dengan kata lain ia tidak memiliki sifat abadi. Banyak bukti yang bisa memperlihatkan kepada kita, tentang sifat rusak itu. Manusia dibatasi oleh usia, bahkan dalam kerusakan itu juga tidak pernah mengenal usia, ibarat pohon yang tidak pernah disiram atau dia ditebang pada saat ‘belum usianya’, manusia pun sama ‘nasib’nya dengan pohon tadi, sewaktu-waktu dan kapanpun akan mengalami suatu keadaan yang bernama kematian.
Waktu kematian yang tidak bisa kita prediksi kapan, begitu juga dengan pertanyaan bagaimana, sedang apa, dengan cara apa kita mati, itu semua tetap menjadi misteri bagi kita. Wallahua’lam.
Lalu muncul pertanyaan, setelah kita sadar dan yakin bahwa kelak kita semua akan mati, lalu kenapa kita mesti repot-repot mempeributkan masalah musibah, bencana, penyakit yang semuanya itu mungkin saja berujung pada kematian kita?.
Kematian adalah sesuatu yang pasti, namun dasar manusia (termasuk penulis) yang mempunyai banyak ‘keinginan’. Salah satunya adalah keinginan untuk terus bertahan hidup. Muncul pertanyaan lagi, apakah bertahan hidup itu juga merupakan bentuk usaha seperti yang telah diperintahkan-Nya?. Perintah agar kita untuk ‘menciptakan’ takdir kita sendiri.
Namun usaha kita untuk ‘menciptakan’ takdir membuat kita seakan ‘bertentangan’ dengan kepastian takdir bahwa kita akan mengalami kematian. Sekuat apapun kita berusaha, namun tak ada yang sanggup melawan ketika maut hendak menjemput.
Jadi mengapa masih banyak yang mempersoalkan mengapa terjadi banyak musibah, banyak kematian, jika itu sebenarnya hal yang tidak bisa kita lawan. Melawan atau pasrah pada takdir yang telah ditetapkanNya kepada kita, sesungguhnya bermuara pada hal yang sama yaitu kepastian takdir itu sendiri. Fi’lu kulli mumkinin au tarkuhu.

Sabtu, 18 April 2009

malam minggu yang rumit... kelihatannya adem ayem tapi gak tau didalamnya!!!

malam minggu..

malam minggu ini, seperti malam minggu sebelumnya... sepi ku sendiri, tiada yang menemani.. haha

Selasa, 14 April 2009

PMII-ku, kamu, mereka, dan kita semua

PMII solo... hufff, 1001 masalah yang tak kunjung selesai.
namun hanya 0,0000035235.... saja semangat yang nampak pada kader2nya.
entah dulu atau sekarang, rasanya sejak pertama kali ku terjun di sana, belum juga ada perubahan yang nampak,

go!.... PMII,
sadarlah kau! sadar umurmu sudah hampir setengah abad!
bergeliatlah! pasti lawanmu akan bergidik!
bergerak! seperti nama depanmu itu!

entah bagaimana caranya...

catatan di PEMILU '09

Pemilu '09...
ada banyak pilihan...
ada banyak permainan...
ada kemenangan dan kekalahan.

Pemilu '09...
saatnya milih dewan...
rsj sudah disiapkan...
bagi mereka yang tak siap nrima kekalahan...

Pemilu '09...
berjuta bahkan bermilyar uang berceceran
berbagai pose caleg nangkring di jalanan
seakan menjadi ajang pameran

Pemilu '09...
semua ingin meraih kemenangan
semua ingin menduduki kursi dewan
mengapa g ada yang ingin merasakan 'nikmatnya' kekalahan? hehe

Ngoresan, 14 April '09

'perjalanan ke barat'

hari selasa, tepatnya 2 hari sebelum pemilu caleg 9 april kemaren, aku pergi ke barat bersama tim untuk sebuah misi 'suci'. hehe ky biksu tong ja ya...
gak tau suci atau justru kotor kah misi ku. aku menjadi seorang pemantau pemilu, menjalankan 'amanah' dari sebuah lembaga survei.
kebetulan aku mendapat jatah tugas memantau di daerah Banyumas, tepatnya di Desa Baseh, Kec. Kedung Banteng. dari solo aku berangkat selasa sore, dan sempat menginap semalam di Kebumen untuk beristirahat, lalu esoknya perjalan aku teruskan, dan setelah melewati perjalanan yang melelahkan akhirnya sampai juga di tempat yang aku tuju.
disana langsung menemui pak lurah guna meminta izin, lalu menemui pak kadus yang kebetulan ketua KPPS nya.
aku ditawari menginap di rumahnya, tanpa pikir panjang aku langsung mengiyakan. "asyik dapet penginapan n pastinya makan gratis!!! hehe " batinku.
2 hari aku tinggal di desa itu banyak kujumpai suasana da pengalaman baru. suasana orang-orang desa yang masih terlihat guyup, ramah masih sangat kental. poko'e adem ayem ning ati.... hingga aku jadi lupa akan kepenatan saat perjalanan dan pemantauan.

akhirnya selesai juga tugasku. namun aku gak buru2 pulang. aku sempatkan untuk mampir ke tempat teman2 di unsoed, dan ugm. di unsoed aku banyak keluar cz hujan, baru di jogja aku banyak jalan2 walaupun nyasar2 di jogja tapi tetep asyik. dan akhirnya sabtu malam aku kembali ke solo dengan selamat..
alhamdulillah.... engkau masih memberikan kesempatan bagiku untuk bisa berkunjung ke tempat sahabat2ku...

Rabu, 01 April 2009

Merajut Mimpi Demokrasi

Menjelang Pemilu 2009, yang kurang dari dua minggu lagi pelaksanaannya, membuat situasi politik di Indonesia semakin memanas. Makin gencarnya kampanye yang dilakukan oleh parpol dan juga dibumbui dengan “perang kritik” dari satu parpol ke parpol lain, semakin menambah panasnya situasi.

Namun, kita tidak perlu khawatir selama “perang kritik” tersebut masih dalam taraf “dapat dipertanggungjawabkan”, sah-sah saja antara satu parpol dengan yang lain saling melontarkan pendapat, sebab itu juga merupakan salah satu bagian dari demokrasi.

Yang menjadi kekhawatiran justru muncul dari persiapan Pemilu itu sendiri. Kasus dan masalah yang belum terselesaikan sampai sekarang. Masalah tersebut diantaranya adalah surat suara yang masih rusak atau salah cetak nama caleg dan logo parpol, dan yang paling mengkhawatirkan adalah kekisruhan akibat Daftar Pemilih Tetap (DPT) definitif yang belum juga diumumkan. Beberapa parpol bahkan mendesak agar pemerintah segera mengadakan langkah-langkah darurat. Bahkan ada yang menyarankan agar penyelenggaraan Pemilu diundur beberapa bulan, sampai kasus DPT ini dituntaskan.

Kasus DPT ini menjadi sorotan banyak pihak, setelah ditemukan kasus serupa pada Pilgub Jatim tahun 2008, yang akhirnya memunculkan pasangan Kar-Sa, sebagai pemenangnya. Namun kemenangan mereka tidak begitu saja bisa diterima oleh lawan mereka dalam Pilgub tersebut, yaitu pasangan Ka-Ji, yang menduga menemukan bebagai tindak kecurangan pada proses Pilgub tersebut. Salah satu kecurangan tersebut diantaranya adalah beberapa nama yang tercantum dalam DPT tersebut, merupakan nama-nama yang seharusnya belum mempunyai hak untuk memilih, bahkan ada bebrapa orang yang sudah meninggal yang namanya tercantum. Kasus ini pada akhirnya menimbulkan perselisihan yang pelik antar kedua pendukung pasangan tersebut. Pihak yang kalah dalam Pilgub tersebut mengklaim bahwa hasil Pigub tersebut tidak sah, diantaranya karena masalah DPT fiktif tadi.

Isu bakal terulangnya kasus tersebut, akhirnya berimbas juga pada Pemilu yang akan diselenggarakan 9 April nanti. Di sebagian kalangan masyarakat, timbul kekhawatiran kasus itu akan mengurangi kepercayaan rakyat akan penyelenggaraan Pemilu. Sehingga nanti akan berpengaruh pada hasil Pemilu itu sendiri. Bahkan beberapa parpol yang berkoalisi agar DPT definitif bisa segera diumumkan, sehingga kasus yang terjadi pada Pilgub Jatim tidak terulang kembali.

Kunci penyelesaian kasus ini sebenarnya ada pada kinerja dari pemerintah dan KPU (Komisi Pemilihan Umum). KPU mesti bisa bertindak cepat untuk memutuskan solusi dari masalah ini, sehingga masyarakat tidak khawatir lagi akan terjadi kasus DPT fiktif ini, atau bahkan rencana Pemilu yang akan diundur untuk beberapa bulan ke depan.

Langkah-langkah darurat pun mungkin bisa dilakukan, seperti kemarin ada pewacanaan untuk menggunakan KTP sebagai kartu pemilih, sehingga akan jelas mana pemilih yang sudah mempunyai hak pilih atau belum. Jangan lupa juga untuk mengecek dan menyelesaikan permasalahan lain terkait persiapan alat-alat Pemilu, seperti kotak suara, kertas suara, tinta dan lain-lain.

Bila kasus ini bisa diselesaikan oleh KPU sebelum pesta demokrasi ini diselenggarakan, minimal bisa mengurangi kekhawatiran masyarakat akan penyelenggaraan Pemilu. Namun bila kasus-kasus tadi dibiarkan begitu saja, maka bisa berakibat pada hasil Pemilu yang mungkin rawan dari kecurangan dan keabsahan hasilnya pun bisa saja dipertanyakan.

Ibarat merajut kain, bila benang yang sudah terajut belum kuat dan tidak dibetulkan, maka akan berpengaruh juga pada kesempurnaan kekuatan hasil keseluruhan. Begitu juga kasus DPT dan yang lain akan menjadi bumerang pada hasil Pemilu mendatang, bila tidak segera diselesaikan dengan cepat dan tepat. Dan lewat pemilu nanti, kita akan merajut mimpi untuk mencari hasil yang sempurna dari sebuah sistem yang bernama demokrasi.