Jumat, 21 Mei 2010

Endless Love; Mbah Sido and Mbah Yem... (Part 2)

Keduanya sudah saling mengenal sejak kecil, mereka adalah teman sepermainan. Dulu, mereka tinggal di daerah sekitar UNS, sebelum akhirnya harus tergusur ketika ada proyek pembangunan kampus UNS tahun 1970-an. Jalinan persahabatan mereka terus berlanjut sampai akhirnya mereka menikah. Dan lebih dari 50 tahun sejak pernikahan mereka, sampai sekarang keduanya masih tetap menjalani hidup bersama. Meskipun tak lepas dari berbagai masalah yang biasa melanda kehidupan rumah tangga, namun mereka bisa tetap bertahan sampai sekarang.

Mbah Yem dengan penuh keikhlasan mengabdi kepada suaminya, di usianya yang sudah sangat renta, pun dengan segala rutinitas yang dijalani setiap harinya. Untuk menghilangkan kesepiannya, mereka sering mengundang kami ataupun tetangga sekitar untuk 'dolan' ke rumahnya, sekedar ngopi/ngeteh bareng, plus cemilan karak atau kadang 'beton kluwe'.

Mbah do, yang saya salut, di saat fisiknya yang semakin melemah tak menyurutkan semangatnya untuk tetap mengais rezeki, "yang penting gak nganggur" kata beliau.

Semoga Allah membalas kebaikan dan jasa-jasa beliau.... Usia mereka yang panjang, semoga senantiasa memberikan keberkahan bagi kita semua, karena (salah satunya) orang-orang seperti mereka lah Allah masih memberikan kepada kita Rezeki dan Pertolongan

(هل ترزقون وتنصرون إلا بضعفائكم)

NB: Mungkin kisah ini tak menarik bagimu. Namun, untukku kisah cinta mereka akan senantiasa terpatri di hati... matursuwun mbah ^^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar