Rabu, 21 April 2010

Mulia Karena Berbakti Kepada Orang Tua

Nabi Musa adalah satu-satunya Nabi yang bisa berbicara dengan Allah Swt setiap saat sehingga beliau dijuluki kaliimullah. Setiap kali dia hendak bermunajat, Nabi Musa akan naik ke Bukit Tursina. Di atas bukit itulah dia akan bercakap-cakap dengan Allah. Nabi Musa sering bertanya dan Allah akan menjawab pada waktu itu juga. Inilah kelebihannya yang tidak ada pada nabi-nabi lain.
Suatu hari Nabi Musa bertanya kepada Allah. "Ya Allah, siapakah orang di surga nanti yang akan bertetangga dengan aku?". Allah menjawab dengan mengatakan nama orang itu, kampung serta tempat tinggalnya.

Setelah mendapat jawaban, Nabi Musa turun dari Bukit Tursina dan terus berjalan untuk mencari orang yang kelak akan menjadi tetangga beliau di surga. Setelah beberapa hari di dalam perjalanan akhirnya sampai juga Nabi Musa ke tempat yang dituju. Dengan bantuan beberapa orang penduduk di situ, beliau akhirnya bisa bertemu dengan orang tersebut. Setelah memberi salam beliau dipersilakan masuk dan duduk di ruang tamu.

Tuan rumah itu tidak melayani Nabi Musa. Dia masuk ke dalam bilik dan melakukan sesuatu di dalam. Sebentar kemudian dia keluar sambil membawa seekor babi betina yang besar. Babi itu digendong dengan hati-hati. Nabi Musa terkejut melihatnya, "Bagaimana ini?” kata Nabi Musa berbisik dalam hatinya penuh dengan keheranan.

Babi itu dibersihkan dan dimandikan dengan baik. Setelah itu babi itu dilap sampai kering serta dipeluk cium kemudian diantar kembali ke dalam bilik. Tidak lama kemudian dia keluar sekali lagi dengan membawa pula seekor babi jantan yang lebih besar. Babi itu juga dimandikan dan dibersihkan. Kemudian dilap hingga kering dan dipeluk serta cium dengan penuh kasih sayang. Babi itu kemudiannya dihantar semula ke bilik.

Selesai itu semua, barulah dia kembali menemui Nabi Musa. Nabi Musa pun bertanya kepada orang itu, "Wahai saudara! Apa agamamu?".
"Agama Tauhid", jawab pemuda itu.
"Lantas, mengapa kamu memelihara babi? Bukankah kita dilarang untuk memeliharanya." Kata Nabi Musa.
"Wahai tuan", kata pemuda itu. "Sebenarnya kedua babi itu adalah ibu dan bapak kandungku. Karena mereka telah melakukan dosa yang besar, Allah mengubah bentuk mereka menjadi babi.”
”Soal dosa mereka dengan Allah itu soal lain. Itu urusannya dengan Allah. Walaupun bentuk badan mereka sudah menjadi babi, aku tetap melaksanakan kewajibanku sebagai anaknya sebagaimana yang tuan lihat tadi ", sambungnya.
"Setiap hari aku berdoa kepada Allah agar mereka diampuni. Aku memohon supaya Allah mengembalikan bentuk mereka menjadi manusia yang utuh, tetapi Allah masih belum mengabulkan jua.", tambah pemuda itu lagi.

Maka ketika itu juga Allah menurunkan wahyu kepada Nabi Musa a.s. 'Wahai Musa, inilah orang yang akan bertetangga dengan kamu di Surga nanti, hasil baktinya yang sangat tinggi kepada kedua orang tuanya. Ibu bapaknya yang sudah buruk dengan rupa babi pun dia masih setia untuk tetap berbakti. Karena itu Kami angkat derajatnya sebagai anak saleh di sisi Kami."

Allah juga berfirman: "Karena dia telah berada di maqam (kedudukan) anak yang saleh di sisi Kami, maka Kami angkat do’anya. Tempat kedua ibu bapaknya yang Kami sediakan di dalam neraka telah Kami pindahkan ke dalam surga."

Itulah berkat anak yang soleh. Do’a anak yang saleh dapat menebus dosa orang tua yang akan masuk ke dalam neraka, lantas pindah ke surga. Dia memperoleh ini semua karena baktinya kepada orang tua, meskipun bentuk mereka sudah berubah menjadi babi. Mudah-mudahan orang tua kita, mendapat tempat yang baik di akhirat kelak. Walau bagaimanapun perangai mereka kepada kita itu bukan urusan kita, kewajiban kita ialah menjaga mereka dengan penuh kasih sayang sebagaimana mereka menjaga kita sewaktu kecil hingga dewasa.

Walau banyak sekali dosa yang mereka lakukan, itu juga bukan urusan kita, urusan kita ialah meminta ampun kepada Allah Swt supaya bapak dan ibu kita diampuni Allah Swt. Doa anak yang soleh akan membantu bapak ibunya mendapat tempat yang baik di akhirat, inilah yang dinanti-nantikan oleh orang tua kita. Sejatinya, Arti sayang seorang anak kepada bapak ibunya bukanlah melalui pemberian materi semata, tetapi juga dengan doa supaya mereka senantiasa mendapat tempat yang terbaik di sisi Allah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar