disarikan dari kitab manaqib mbah nurul anam yang ditulis oleh salah satu cicit beliau, mbah Kiai Munawir (Gringsing-Batang). Manaqib ini juga dibacakan setiap tahunnya pada saat acara haul, pada waktu saya ikut dibacakan oleh Kiai Busro Khofi (Karangdowo).
A. Masa Kecil Mbah Nurul Anam
Beliau lahir di Desa Geritan (Wonopringgo-Pekalongan) pada tahun 1650 M. Dahulu desa tersebut belum bernama Geritan, tapi kemudian diganti namanya untuk mengingat tahun kelahiran Mbah Nurul Anam, yakni dari penghitungan 4 huruf 'abajadun': Ghain (1000), Ra' (200), Ta' (400), dan Nun (50), jadi bila dijumlah menajdi 1650. Kelahiran beliau pada waktu subuh awal bulan Rajab. Yang menjadi salah satu tanda dari kewalian beliau, adalah pada hari pertama beliau dilahirkan, yakni subuh sampai maghrib (seperti layaknya orang yang berpuasa), menolak untuk disusui. Begitu terus berlangsung sampai tiga bulan (Rajab-Sya'ban-Ramadhan).
Ayah beliau adalah M. Nur (P. Bahurekso) yang garis keturunannya ke atas sampai kepada Sunan Ampel dan terus sampai kepada Nabi Muhammad saw. Sedangkan Ibu beliau adalah seorang wanita salehah, Nyai Maryam binti Kiai Tholabuddin yang nasabnya sampai kepada Sunan Giri dan akhirnya sampai kepada Sayyidati Fathimah Az-zahra binti Nabi Muhammad saw. Dalam hal pendidikan agama, beliau dididik langsung oleh ayah beliau.
Mbah Nurul Anam pernah suatu ketika melakukan riyadhah dan dzkrullah di atas lautan selama 25 tahun tanpa menggunakan perahu atau alat lainnya. Kemudian setelah itu beliau pergi haji dan menuntut ilmu ke Mekah.... (bersambung MEMBANGUN PONDOK DI ALAS ASEM KRANJI)
silsilahe dituliske lhemm,, mengisor menduwor,,
BalasHapusmek iso di gogling.....
Kikikikikikikiki
aku ra apal persis silsilahe. kudune sing putune langsung sing duwe naskahe
BalasHapussilahkan ditashhih silsilah berikut :
BalasHapusmbah nur anom putra alhaj ahmad nur (geritan) putra mbah hafidz bahurekso (kesesi) putra mbah cempaluk (kesesi)