Minggu, 05 Juli 2009

Sajadah Hijau

Sajadah hijau
Yang kumal dan lusuh

Menjadi saksi, pertemuan seorang hamba
Menghadap Rabb-nya Yang Maha Mulia

Begitu kutundukkan wajah
Terbayang hamparan permadani surga
Permadani yang berwarna hijau
Ya, warnanya sama dengan sajadah itu

Sajadah hijau
Yang kumal dan lusuh

Menjadi bukti, ketundukan seorang hamba
Sujud kepada Rabb-nya Yang Maha Perkasa

Begitu kubenamkan wajah
Kubayangkan Engkau hadir di depan hamba
Hamba yang kumal dan lusuh karena dosa
Ya, bahkan lebih kumal dari sajadah itu

Sajadah hijau
Yang kumal dan lusuh

Menjadi saksi bisu cintaku pada-Mu
Hingga wajahku rela mencium tanah-Mu yang “hina”
Menjadi saksi bisu keangkuhan hamba-Mu
Hingga keningku tak ingin menyentuh tanah-Mu yang “suci”

Ya Rabb...
Entah mana yang kan Kau terima
Wujud cinta atau keangkuhanku kah?
Ku hanya bisa berharap pada rahmat dan cinta-Mu...

Ya Rabb...
Hanya kepada-Mu Lisanku ini merintihkan keluhan
Hanya kepada-Mu kumohon bantuan dalam setiap tujuan
Dan hanya kepada-Mu kumengeluh dalam segala kepentingan

(Kaplingan, 23 Juni 2009)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar