Selasa, 06 Oktober 2009

The Floating Mass

Pemira Kampus UNS, sebentar lagi akan berlangsung. Masing-masing pihak mempersiapkan agendanya. Parpol mempersiapkan strategi pemenangan, sementara panitia penyelenggara, yakni KPU dan PPU menyiapkan segala sarana dan prasarana agar Pemira bias berjalan dengan lancar.
Pemira sendiri merupakan pembelajaran politik bagi mahasiswa, karena disana mahasiswa bisa berpartisipasi secara langsung, layaknya Pemilu. Dalam Pemira, akan menentukan siapa saja yang akan mejadi wakil-wakil mahasiswa di DEMA (Dewan Mahasiswa) dan juga memilih seorang presiden BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa).

Ironisnya, agenda diselenggarakan tiap tahunnya ini, baik di tingkat fakultas maupun universitas, masih sepi animo atau kesadaran berpolitik dari mahasiswa. Mereka yang tidak begitu tertarik dengan dunia perpolitikan kampus, biasanya beralasan sibuk dalam kuliah. Sebagian juga ada yang memang menghindarinya, karena mereka menganggap ‘politik’ dimana-mana identik dengan dunia yang kejam, sikut sana-sini untuk mendapatkan tujuan. Bahkan ada juga yang berpendapat lebih ekstrem, yakni Pemira dan segala tetek bengeknya ini hanyalah formalitas (alih-alih keliatan demokratis) belaka. Karena yang nanti akan terpilih menjadi wakil di DEMA atau Presiden, sebenarnya sudah ‘terpilih’ bahkan jauh sebelum Pemira dilangsungkan.

Yang menjadi menarik sebenarnya, mereka yang tidak begitu tertarik dengan politik kampus ini, sebenarnya merupakan mayoritas mahasiswa pada umumnya. Istilah the floating mass (masa yang mengambang) ditujukan kepada kelompok ini. Keputusan mereka untuk tidak tertarik pada politik kampus, sebenarnya tidak salah, tapi juga tidak sepenuhnya benar.

Sepakat atau tidak, banyak sedikitnya kemajuan yang akan dicapai kampus atau jurusan nantinya juga dipengaruhi oleh kepemimpinan mereka yang ada di BEM dan DEMA. Jadi bila pemimpin yang terpilih bukanlah pemimpin yang punya kecakapan, mungkin karena ia dipilih berdasarkan sentimen kelompok tertentu dan bukan berdasarkan kecakapan atau potensi yang ia miliki.
Mungkin akan sulit bagi mereka yang memilki ‘kepentingan’, untuk memilih secara rasio, tapi masih mungkin bagi the floating mass. Jadi, bagaimana bila the floating mass menentukan pilihan mereka? Adakah perubahan dalam Pemira ke depan?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar