Minggu, 23 Agustus 2009

Shalat Tarawih 20 raka'at

Bulan ramadhan, merupakan bulan yang penuh barokah, dimana setiap perbuatan baik yang kita kerjakan, dilipatgandakan pahalanya dibandingkan bila kita mengerjakannya pada bulan-bulan lain. Pada bulan ini, kita juga menunaikan ibadah shalat sunah Tarawih, yang bisa kita kerjakan khusus pada bulan Ramadhan. Berbeda dengan shalat lail mutlak yang boleh dikerjakan setiap malam dalam bulan apa saja. Pahala bagi yang melaksakan shalat tarawih ini diantaranya diampuni dosanya yang terdahulu, dan masih banyak lagi keutamaan yang ada pada shalat ini.
Di Indonesia, shalat tarawih dilaksanakan dengan 20 raka’at plus 3 witir, ada pula yang menjalankannya dengan 8 raka’at plus 3 witir. Keduanya dilaksanakan dengan cara 2 raka’at salam. Tak jauh berbeda dengan negeri kita, di Masjidil Haram, Makah, disana sejak masa rasul saw, Abu Bakar ra, Umar ra, dst sampai sekarang selalu dijalankan dengan 20 raka’at dan witir lebih dari 3 raka’at. Bahkan, di Madinah Shalat Tarawih ada yang menjalankannya sampai 36 raka’at (belum witir). ckck pa gak capek ya.. :-)
Pelaksanaan shalat tarawih dalam berbagai jumlah raka’at yang berbeda tersebut, masing-masing memiliki dasar yang kuat, yang 8 raka’at mengacu pada hadist yang diriwayatkan dari aisyah ra. Sedangkan yang 20 raka’at berdasar pada hadist yang diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra.:”rasul saw shalat di bulan ramadhan sendirian sebanyak 20 raka’at ditambah witir
Ada komentar dari Imam Rafi’i untuk hadist riwayat Imam Ibnu Hajar tentang teks hadist rasul saw shalat bersama kaum muslimin sebanyak 20 raka’at di malam ramadhan. Ketika tiba di malam ketiga orang-orang berkumpul, namun rasul saw tidak keluar. Kemudian, paginya dia bersabda: “aku takut tarawih diwajibkan atas kalian dan kalian tidak mampu melaksanakannya”. Hadist ini disepakati kesahihannya, tanpa mengesampingkan hadist yang diriwayatkan Aisyah ra. Yang tidak menyebut raka’atnya. (Lihat kitab Hamisy Muhibah Juz II hal 466-467).
Pada intinya, pelaksanaan shalat tarawih merupakan amalan sunnah yang sangat dianjurkan, sebab pahala dan keutamaan yang sangat banyak bagi yang mengerjakannya. Makin banyak kita mengerjakannya, makin banyak pula pahala yang akan kita dapat. Sebagaimana perumpamaan, apabila seseorang disuruh memilih uang seribu dan 1 juta yang sama-sama halal, maka secara nalar, orang tersebut akan memilih uang yang 1 juta. Begitu juga ibadah yang kita kerjakan, entah itu tarawih atau shalat sunnah yang lainnya sesuai dengan kaidah Maa Kaana Aktsaru Fi’lan, kaana aktsaru fadhlan (makin banyak amalan yang kita kerjakan, maka makin banyak pula fadhilah yang kita dapat).
Yang penting adalah bagaimana kita menjalankan dan menjaga shalat tarawih kita dengan benar, sesuai dengan syarat rukunnya. Berapapun raka’at yang kita kerjakan, kerjakanlah dengan khusyu’ dan tidak tergesa-gesa. Wallahua’lam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar