Kamis, 13 Agustus 2009

Agustusan

Tanggal 17 Agustus umumnya dijadikan momen bagi bangsa Indonesia, untuk kembali memaknai semangat kemerdekaan dan nasionalisme. Di segenap penjuru tanah air, diselenggarakan peringatan hari kemerdekaan, dan masing-masing merayakannya dengan cara yang beragam, ada yang menyelenggarakan istighotsah atau tirakatan (do’a bersama), panjat pinang, lomba agustusan, dan lain sebagainya diselenggarakan dengan meriah.

Acara agustusan dapat kita maknai sebagai sebuah proses pewarisan tradisi, pengenalan dan penanaman semangat cinta tanah air yang khususnya ditujukan kepada generasi muda (anak-anak dan remaja). Semangat ini memang harus dikenalkan sejak dini, agar mereka mempunyai rasa cinta tanah air (ruhul wathaniyah), sehingga kelak mereka menjadi sebuah generasi yang mengenal karakter bangsa, dan tidak mudah terpengaruh oleh doktrin dari pihak yang ingin memecah-belah integritas bangsa (sebagaimana terorisme yang berkembang saat ini). Di sisi lain, agustusan juga dapat kita temukan semangat kebersamaan yang bisa memperekat hubungan sesama warga.

Keragaman dalam perayaan di tiap daerah, juga menjadi sebuah hal yang menarik untuk kita perhatikan, betapa bangsa kita kaya akan keragaman dan perbedaan tradisi (multikulturalitas). Perbedaan ini bila mampu kita kelola dengan baik, bisa menjadi modal bangsa ini untuk menjadi sebuah bangsa yang besar. Sebaliknya bisa menjadi benih perpecahan, bila tidak diiringi dengan semangat menghormati perbedaan (ruhut ta’addudiyah).

Pada akhirnya untuk mewujudkan semangat nasionalisme dan rasa cinta tanah air, juga dibutuhkan semangat beragama dalam pemahaman nilai-nilai agama (ruhut tadayun) dan semangat kemanusiaan (ruhul insaniyah), agar tidak terjadi nasionalisme yang kebablasan, seperti yang kita temui pada bangsa Jerman pada era Hiltler, yang beranggapan bahwa kelompok, ras dan bangsanya merupakan yang paling benar, paling tinggi, paling terhormat dan berhak untuk memusnahkan kelompok lain. Nasionalisme tersebut sebenarnya semu, dan tidak akan membentuk menjadi sebuah bangsa yang beradab, yang nantinya bermuara menuju pada konsep negara baldatun thayyibun. Dirgahayu Indonesia!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar