Jumat, 15 Mei 2009

Dua kali aku ikut aksi...

Dua kali aku pernah ikut demo mahasiswa, melakukan aksi turun ke jalan. Yang pertama bersama Organisasi Mahasiswa PMII (Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia) mengusung isu anti kekerasan yang mengatasnamakan agama. Situasi saat itu, masih panas-panasnya konfrontasi antara FPI dengan sebuah Forum Lintas Agama. Massa FPI menyerang kelompok tersebut, sewaktu mereka tengah melakukan aksi di Monas. Yang kedua, aku ikut bersama teman-teman yang tergabung dalam GAPPI (Gerakan Aksi Peduli Penddikan Indonesia), tepat pada hari pendidikan nasional tanggal 2 Mei 2009.

Dua kali aku pernah ikut demo mahasiswa, melakukan aksi turun ke jalan. Keduanya dilakukan di tengah terik sinar matahari. Panas banget, untungnya hati teman-teman gak ikutan panas.

Dua kali aku pernah ikut demo mahasiswa, melakukan aksi turun ke jalan. Keduanya diikuti dengan jumlah massa yang gak banyak. Masih kuingat, Jumlahnya memang sedikit bila dibandingkan aksi mahasiswa saat menuntut reformasi.

Dua kali aku pernah ikut demo mahasiswa, melakukan aksi turun ke jalan. Keduanya aku nekat tampil ke depan jadi orator. Hehe ternyata bisa juga aku ngomong di depan orang banyak, meskipun yang ku omongkan gak jelas gitu.

Dua kali aku pernah ikut demo mahasiswa, melakukan aksi turun ke jalan. Yang pertama aku mengikutinya dengan antusias dan bersemangat. Yang kedua, aku merasa aku telah kehilangan jiwa aksi itu sendiri. Badanku memang ikut aksi bersama mereka, tetapi jiwaku entah melayang kemana. Seakan ingin aku membenarkan perkataan orang, “Mahasiswa berdemo memperjuangkan rakyat? ini malah membikin macet jalan, membuang sampah sembarangan, mengingatkan masyarakat akan kengerian aksi massa di masa lampau, berteriak lantang seperti mengajak perang”.

Dua kali aku pernah ikut demo mahasiswa, melakukan aksi turun ke jalan. Keduanya bikin capek tapi seru!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar